Festival Matematika 2024 – Membuka Peluang Belajar Matematika yang Mudah dan Menyenangkan bagi Siswa Tunanetra

Mediasembilan.com – Yayasan Mitra Netra baru-baru ini menyelenggarakan Festival Matematika pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk siswa tunanetra. Acara yang berlangsung di kantor Mitra Netra ini diikuti oleh 40 siswa tunanetra dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA, baik dari sekolah reguler maupun sekolah khusus.

Dengan dukungan dari Liliane Fonds dan NLR Indonesia, festival ini bertujuan untuk meningkatkan minat siswa tunanetra dalam mempelajari matematika. Para fasilitator menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan, dilengkapi alat peraga sederhana, sehingga konsep matematika dapat dipahami dengan lebih mudah. Festival ini membuktikan bahwa matematika dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan, bahkan untuk siswa dengan keterbatasan penglihatan.

Peserta festival belajar konsep geometri menggunakan alat peraga sederhana yang dirancang khusus.

Selama ini, siswa tunanetra di sekolah reguler sering kesulitan mengikuti pelajaran matematika karena guru tidak memahami penyesuaian yang diperlukan. Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran visual, sehingga siswa tunanetra dianggap tidak mampu memahaminya. Padahal, matematika adalah konsep yang dapat dipelajari dengan metode yang tepat.

Menurut Aria Indrawati, Kepala Bagian Humas Yayasan Mitra Netra, tujuan festival ini adalah meningkatkan minat siswa tunanetra dalam belajar matematika. Matematika mengajarkan berpikir sistematis, logis, dan analitis, keterampilan yang penting untuk pendidikan tinggi dan dunia kerja. Dengan kemampuan ini, tunanetra akan lebih kompetitif dan memiliki peluang karir yang lebih luas.

Pada festival ini, siswa belajar konsep dan simbol Braille matematika yang sesuai dengan jenjang pendidikan mereka. Peserta dibagi menjadi empat kelompok, yaitu Kelompok Geometri, Kelompok Bilangan, Kelompok Aritmatika, dan Kelompok Matriks. Setiap kelompok difasilitasi oleh ahli pembelajaran matematika siswa tunanetra, yaitu Ari Hendarno dari Universitas Negeri Jakarta, Lisda Fitriana Masitoh dari Universitas Pamulang, serta Indah Lutfiah dan Eviana Rizky dari Mitra Netra.

Penjelasan materi matematika dengan metode yang disesuaikan untuk siswa tunanetra.

Selama lebih dari dua dekade, Mitra Netra telah mengembangkan metode pembelajaran matematika yang sesuai untuk siswa tunanetra. Gambar visual digantikan dengan alat peraga yang dapat dirasakan melalui indera peraba, seperti kardus, styrofoam, kertas, lidi, dan lainnya. Alat peraga ini membantu dalam memahami konsep seperti bangun geometri, konsep bilangan, matriks, dan grafik. Selain itu, terdapat alat peraga khusus seperti “geo board” dan “geometry set” yang dapat dibeli di toko khusus. Siswa tunanetra juga perlu mempelajari simbol Braille matematika yang umumnya tidak diketahui oleh guru di sekolah reguler.

Siswa tunanetra mempraktikkan penggunaan simbol Braille matematika dalam sesi pembelajaran interaktif.

Konsep matematika yang dipelajari adalah materi yang membutuhkan metode khusus dan dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, siswa tidak hanya mempelajari konsep dengan lebih mudah tetapi juga mampu menciptakan dan memperagakan alat peraga hasil karya mereka sendiri. Proses ini dirancang agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan interaktif.

Setelah sesi pembelajaran, peserta diberi tugas untuk mengerjakan “proyek mini,” yakni menciptakan sesuatu yang berhubungan dengan konsep matematika menggunakan bahan yang disediakan panitia. Hasil karya ini kemudian dipresentasikan di hadapan kelompok masing-masing, menambah kepercayaan diri dan pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari.

Kelompok siswa tunanetra bekerja sama dalam menyelesaikan proyek mini terkait konsep matematika.
Peserta festival dengan bangga mempresentasikan hasil karya mereka di hadapan kelompok lain.

Tak hanya itu, siswa juga mengikuti kuis yang diberikan oleh fasilitator. Mereka yang berhasil menjawab dengan benar diberikan hadiah menarik, yang menjadi motivasi sekaligus kenang-kenangan dari pengalaman berharga ini.

“Festival matematika untuk tunanetra ini adalah inisiatif luar biasa yang menunjukkan bahwa siswa tunanetra memiliki potensi yang sama dalam mempelajari matematika. Dengan pendekatan yang tepat, matematika bisa menjadi pelajaran yang menyenangkan,” ujar Lisda Fitriana Masitoh, salah satu fasilitator yang juga penulis Buku Panduan Strategi Pembelajaran Matematika untuk Peserta Didik Tunanetra, diterbitkan Mitra Netra pada tahun 2019, bersama aplikasi MathMBC – Mathematic Mitra Netra Braille Converter.

Siswa tunanetra antusias mengikuti Festival Matematika 2024

Festival ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pendidik dan masyarakat, bahwa dengan metode yang tepat, siswa tunanetra dapat mempelajari matematika dengan gembira dan memiliki kesempatan yang setara dalam berprestasi di bidang akademik maupun profesional.

Open chat
1
Scan the code
Media Sembilan
Halo kakak 👋
Kalau Kakak mau upload berita atau artikel, yuk siapkan dulu naskah dan fotonya. Kalau sudah siap, Kakak bisa langsung kirim ke kami. Atau, kalau lebih mudah, Kakak bisa langsung chat mimin aja. Kami siap bantu! 😊