MEDIASEMBILAN.COM – Dalam era digital yang terus berkembang, banyak perusahaan mulai mengadopsi solusi digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan. Oleh sebab itu, mahasiswa Universitas Pamulang Program Studi Teknik Informatika berusaha berkontribusi dengan pembuatan ‘Perancangan Sistem Manajemen Keuangan Menggunakan Metode Waterfall’ yang telah di terapkan pada CV Putrasabu Mandiri sebagai pemenuhan kegiatan Kerja Praktik (KP).
Tim dari kegiatan Kerja Praktik ini adalah Aria Wirayudha dan Joshwan Surya Wijaya dengan dosen pembimbing Bapak Saprudin, S.Kom, M.Kom dan pembimbing lapangan oleh Bapak Iwan santosa
Selama pengembangan sistem manajemen keuangan berlangsung, tim dari kegiatan Kerja Praktik ini memilih metode Waterfall yang memiliki struktur dan sistematis dalam pengembangan perangkat lunak, memastikan setiap tahap proyek diselesaikan sebelum tahap berikutnya dimulai.
Tahapan Metode Waterfall
Metode Waterfall, pertama kali diperkenalkan oleh Winston W. Royce pada tahun 1970, terdiri dari beberapa tahapan yang saling berkaitan. Tahapan-tahapan ini meliputi analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi, pengujian, penerapan, dan pemeliharaan. Pendekatan ini dianggap sangat cocok untuk proyek-proyek yang memiliki kebutuhan dan persyaratan yang jelas sejak awal, seperti dalam pengembangan sistem manajemen keuangan pada CV Putrasabu Mandiri.
1. Analisis Kebutuhan
Tahap pertama dalam metode Waterfall adalah analisis kebutuhan. Pada tahap ini, tim proyek bekerja sama dengan pemangku kepentingan di CV Putrasabu Mandiri untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis yang harus dipenuhi oleh sistem manajemen keuangan. Analisis ini mencakup pemahaman mendalam tentang proses bisnis yang ada, kebutuhan pelaporan keuangan, dan persyaratan keamanan data.
2. Desain Sistem
Setelah kebutuhan diidentifikasi dan didokumentasikan, langkah berikutnya adalah desain sistem. Tahap ini mencakup pembuatan model dan diagram yang menggambarkan struktur sistem serta bagaimana komponen-komponen sistem akan berinteraksi satu sama lain. Desain ini mencakup arsitektur database, antarmuka pengguna, dan logika bisnis yang akan diterapkan dalam sistem.
3. Implementasi
Pada tahap implementasi, desain sistem yang telah disetujui diubah menjadi kode program yang dapat dijalankan. Tim pengembang menulis kode, mengembangkan antarmuka pengguna, dan mengintegrasikan berbagai komponen sistem sesuai dengan spesifikasi desain. Penggunaan bahasa pemrograman seperti Java, Python, atau PHP sering digunakan pada tahap ini.
4. Pengujian
Setelah implementasi selesai, tahap pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa sistem berfungsi sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan. Pengujian mencakup verifikasi fungsionalitas, pengujian performa, dan pengujian keamanan. Setiap bug atau masalah yang ditemukan selama tahap ini diperbaiki sebelum sistem diterapkan.
5. Penerapan
Setelah sistem berhasil diuji dan disetujui, tahap penerapan dimulai. Sistem manajemen keuangan yang baru diterapkan di lingkungan produksi dan mulai digunakan oleh pengguna akhir di CV. Putrasabu Mandiri. Pada tahap ini, pelatihan pengguna dan dokumentasi sistem juga disediakan untuk memastikan adopsi yang lancar.
6. Pemeliharaan
Tahap terakhir dalam metode Waterfall adalah pemeliharaan. Setelah sistem diterapkan, tim pengembang terus memantau kinerja sistem dan menangani masalah yang muncul. Pemeliharaan mencakup pembaruan sistem, perbaikan bug, dan penambahan fitur baru sesuai dengan kebutuhan bisnis yang berkembang.
Manfaat Metode Waterfall dalam Sistem Manajemen Keuangan
Dengan menggunakan metode Waterfall, CV. Putrasabu Mandiri dapat merancang dan mengimplementasikan sistem manajemen keuangan yang efektif dan efisien. Metode ini memastikan bahwa setiap tahap proyek dilakukan dengan teliti dan menyeluruh, sehingga mengurangi risiko kesalahan dan memastikan kualitas akhir dari sistem yang dikembangkan.
Dalam era digital seperti sekarang, adopsi sistem manajemen keuangan berbasis teknologi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan pendekatan yang tepat, seperti metode Waterfall, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki alat yang dibutuhkan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, meningkatkan transparansi, dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Perancangan sistem manajemen keuangan menggunakan metode Waterfall pada CV. Putrasabu Mandiri menawarkan berbagai keuntungan, termasuk struktur yang jelas dan proses yang teratur. Dengan melalui setiap tahap dengan cermat, perusahaan dapat mengembangkan sistem yang handal dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.