Penulis:Rahma Karunia
Instansi:Universitas Pamulang (Prodi Manajemen S-1)

Tangerang – Akhir-akhir ini sudah banyak lembaga pendidikan yang telah mengimplementasikan prinsip-prinsip Internasional Standards Organization (ISO) dalam sistem manajemen persekolahan, bahkan sebagian sudah mendapat sertifikat ISO. Sebagian besar lembaga pendidikan yang berupaya untuk menerapkan prinsip ISO dan sekaligus mendapatkan sertifikat ISO adalah kalangan SMK.

Sistem manajemen kualitas formal yang berlaku secara internasional adalah sistem manajemen kualitas ISO 9000. Seri ISO 9000 adalah suatu sistem terpadu untuk mengoptimalkan efektivitas mutu suatu perusahaan, dengan menciptakan sebuah kerangka kerja untuk peningkatan atau perbaikan secara kesinambungan. ISO 9000 adalah nama generic untuk sistem manajemen kualitas internasional yang dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987 oleh ISO. Dalam penjelasan saat itu, mereka mengatakan bahwa standar baru tersebut merupakan penghalusan dari semua prinsip sistem mutu yang umumnya diterapkan dan paling praktis dan merupakan puncak dari kesepakatan di antara otoritas dari standar-standar ini yang paling maju di dunia sebagai dasar era manajemen mutu yang baru.

Image by freepik. mediasembilan.com

Sejak Desember 2003 muncul ISO terbaru yang disebut ISO 9000:2000 untuk pendidikan yang berisikan standar pelaksanaan. ISO 9000:2000 berisikan delapan prinsip yang dapat digunakan tim manajemen suatu organisasi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kedelapan prinsip itu sebagai berikut:

  1. Berfokus pada pelanggan

Konsep mengenai mutu dan pelanggan diperluas. Mutu tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut ditentukan oleh pelanggan. Pendidikan adalah pelayanan jasa. Sekolah harus memberikan pelayanan jasa sebaik-baiknya kepada pelanggannya.

Dewan sekolah harus mensurvei pelanggan eksternal mengenai apa yang mereka harap dari murid-murid yang akan lulus. Wawancara dan pertanyaan-pertanyaan survey harus berkaitan dengan keterampilan akademis dan teknis, kebiasaan kerja, sikap, keterampilan berpikir, dan keterampilan sosial antar pribadi.

Dengan demikian seitap organisasi bergantung pada setiap anggota atau pelanggan dalam organisasinya. Kaitannya dengan manajemen, setiap organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan pada masa saat ini dan masa yang akan datang, organisasi harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan terus berusaha melebihi keinginan pelanggan.

  1. Kepemimpinan

Seorang pemimpin harus mampu mengembangkan visi dan misi untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin harus dapat memberikan inspirasi bagi bawahannya, memfasilitasi sarana dan prasarana agar bawahan dapat bekerja secara optimal, serta melakukan komunikasi yang efektif.

Pemimpin oganisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

  1. Melibatkan semua orang

Artinya semua personil yang berada di dalam institusi secara bersama-sama menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Organisasi membutuhkan kemampuan anggotanya untuk berinovasi dan berkreasi guna menguntungkan organisasinya. Tanpa bantuan tenaga tata uasaha, peserta didik, guru dan kepala sekolah kurang berfungsi untuk menjalankan perannya.

  1. Pendekatan proses

Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, peralatan dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output bagi pelanggan.

  1. Pendekatan sistem dalam manajemen

Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Hal ini mengingatkan pentingnya peran masing-masing subsistem yang saling terkait dalam proses untuk mendapatkan hasil terbaik.

  1. Peningkatan terus-menerus

Untuk dapat sukses, setiap sekolah perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Dengan langkah perencanaaan, melaksanakan rencana, memeriksa hasil pelaksanaan rencana, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh. Pendidikan harus terus-menerus meningkatkan mutunya.

Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu.

  1. Pendekatan fakta untuk pengambilan keputusan

Sekolah kelas dunia berorientasi kepada fakta, maksudnya setiap keputusan didasarkan oleh fakta, bukan pada perasaan (feeling) atau ingatan semata. Setiap keputusan harus berdasarkan data dan informasi yang akurat, relevan, dan up to date. Keputusan yang efektif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah kualitas dapat terselesaikan secara efektif dan efesien. Keputusan manajemen organisasi seharusnya ditunjukkan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi manajemen mutu.

  1. Hubungan yang saling menguntungkan

Tidak ada suatu institusi yang dalam melaksanakan pekerjaannya tanpa membutuhkan pihak lain. Kebutuhan barang pada suatu institusi memerlukan institusi lain sebagai pemasok. Oleh sebab itu setiap institusi diharuskan untuk selalui menyebarkan kebaikan dan keuntungan untuk semua pihak, khususnya pihak yang terlibat langsung.

Delapan dasar prinsip manajemen mutu tersebut merupakan dasar penerapan sistem manajemen mutu dalam kelompok ISO 9000. Alasan penerapan sistem tersebut adalah untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kepuasan kepada pelanggannya atas layanan produk dari organisasi. Karena pelanggan menghendaki produk sesuai dengan karakteristik yang dapat memuaskan kebutuhan dan harapan mereka. Kebutuhan dan harapan dinyatakan dalam spesifikasi produk yang secara terpadu dinamakan persyaratan pelanggan. ISO adalah sebuah Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) yang diakui secara Internasional. 

Dengan menerapkan standar ISO  maka suatu sekolah diharapkan memiliki konsistensi di dalam mengelola sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku, visi dan misi sekolah serta program-program sekolah yang telah dicanangkan dan disebarluaskan kepada masyarakat.  Disamping itu diharapkan ada suatu proses penyempurnaan berkelanjutan (Continual Improvement) terhadap kinerja sekolah sehingga kualitas dan output sekolah sebagai sebuah institusi pendidikan selalu menjadi lebih baik dan sempurna dari waktu ke waktu.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Scan the code
Media Sembilan
Halo kakak 👋
Kalau Kakak mau upload berita atau artikel, yuk siapkan dulu naskah dan fotonya. Kalau sudah siap, Kakak bisa langsung kirim ke kami. Atau, kalau lebih mudah, Kakak bisa langsung chat mimin aja. Kami siap bantu! 😊