Penulis:Bunga Dira Adisyah Nasution
Instansi:Universitas Pamulang (Fakultas Hukum)

Tangerang – Maraknya pemberitaan di media massa mengenai kekerasan seksual terhadap anak cukup membuat masyarakat terkejut sekaligus terpukul. Kasus kekerasan seksual terhadap anak ini masih menjadi sorotan publik, bagaimana tidak? Kasus tersebut seperti tumpukan sampah yang makin lama semakin banyak kasus yang terjadi. Hal ini disebabkan karena kebanyakan anak yang menjadi korban kekerasan seksual enggan melaporkan nya. Karena itu, sebagai orang tua harus dapat mengenali tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan seksual.

Kekerasan seksual berdampak panjang pada korban, di samping berdampak pada masalah kesehatan di kemudian hari, juga berkaitan dengan trauma yang berkepanjangan, bahkan hingga dewasa. Dampak trauma akibat kekerasan seksual yang dialami oleh anak-anak, antara lain:

  1. Pengkhianatan atau hilangnya kepercayaan anak terhadap orang dewasa (betrayal);
  2. Trauma secara seksual (traumatic sexualization);
  3. Merasa tidak berdaya (powerlessness); dan
  4. Stigma (stigmatization).

Kekerasan seksual terhadap anak merupakan hubungan atau interaksi antara seorang anak dengan seorang yang lebih tua atau orang dewasa seperti orang asing, saudara sekandung atau orang tua dimana anak dipergunakan sebagai objek pemuas kebutuhan seksual pelaku. Perbuatan ini dilakukan dengan menggunakan paksaan, ancaman, suap, tipuan bahkan tekanan. Kegiatan-kegiatan kekerasan seksual terhadap anak tersebut tidak harus melibatkan kontak badan antara pelaku dengan anak sebagai korban. Bentuk-bentuk kekerasan seksual itu sendiri bisa dalam tindakan pemerkosaan ataupun pencabulan.

Pentingnya komunikasi antarpribadi antar orang tua dan anaknya, terutama yang berusia dini untuk memberi pemahaman tentang perlindungan  diri.  Komunikasi  haruslah  dibangun  mulai  dari  anak  usia  dini,  hal  tersebut  dimaksudkan  supaya terciptanya keterkaitan yang baik antara orang tua dan anak agar dapat menciptakan hubungan harmonis. Bagi keluarga yang memiliki masalah dengan karakteristik keluarga yang tidak sewajarnya dan memiliki anak yang perlu perawatan maka masalah keluarga tersebut yang harus diperbaiki terlebih dahulu. Anak yang tidak memiliki ayah atau ibu menjadi utama untuk diperhatikan oleh pemerintah.

Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan seksual dalam penelitian adalah

  1. faktor kelalaian orang tua
  2. faktor rendahnya moralitas dan mentalitas pelaku
  3. faktor ekonomi.

Bagi keluarga yang memiliki kemampuan memelihara anak dengan baik dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk membekali dan melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan anak maka barulah komunikasi antara orang tua dan anak sangat diperlukan, melalui pendidikan seks untuk anak, pengungkapan diri dengan jujur, komunikasi antarpribadi yang harmonis, memberikan teladan dengan menggunakan bahasa yang baik dan pemberian motivasi untuk mandiri. Hambatan dalam komunikasi dalam keluarga dapat diatasi dengan menyediakan waktu untuk berkomunikasi, menciptakan sikap keterbukaan, saling menghormati dan menghargai serta sikap mendukung terhadap anak.

Open chat
1
Scan the code
Media Sembilan
Halo kakak 👋
Kalau Kakak mau upload berita atau artikel, yuk siapkan dulu naskah dan fotonya. Kalau sudah siap, Kakak bisa langsung kirim ke kami. Atau, kalau lebih mudah, Kakak bisa langsung chat mimin aja. Kami siap bantu! 😊