Penulis | : | Desya Rahmadhanty |
Instansi | : | Universitas Pamulang |
Tangerang – Zaman sekarang, banyak wanita ingin terlihat sempurna dari ujung kaki sampai ujung kepala. Tidak sedikit dari mereka rela melakukan apapun untuk terlihat cantik dan body goals, salah satunya diet, banyak wanita melakukan diet ekstrim hanya untuk mendapatkan badan yang ideal tanpa memikirkan kesehatan tubuh dengan baik. Kebanyakan mereka yang menjalankan diet bukan dengan tujuan kesehatan melainkan untuk memenuhi standar kecantikan yang ada di masyarakat.
Sebenarnya, apa itu standar kecantikan? Apakah standar kecantikan adalah fenomena nyata yang mendefiniskan kecantikan seseorang? Standar kecantikan adalah gagasan yang menyiratkan bagaimana perempuan seharusnya berpenampilan. Hal ini menjadi standar sosial sekaligus harapan terhadap perempuan, dan penampilan mereka. Standar kecantikan berubah dari waktu ke waktu, bergantung pada banyak faktor kultural.
Dalam bukunya yang terkenal “The Beauty Myth,” Naomi Wolf’s mengajukan pandangan kritis terhadap standar kecantikan dan dampaknya terhadap perempuan dalam masyarakat. Dia mengatakan “Standar kecantikan bukan hanya tentang estetika, tetapi juga merupakan alat kekuasaan yang digunakan untuk menjaga status quo gender dan membatasi kemerdekaan perempuan.”
Wolf juga menjabarkan berbagai pengaruh yang diberlakukan oleh apa yang disebutnya sebagai mitos kecantikan terhadap standar kecantikan dalam masyarakat. Beberapa pengaruh utama termasuk:
1. Pembatasan Kemerdekaan Perempuan
Standar kecantikan yang ketat dapat membatasi kemerdekaan perempuan. Ketika perempuan merasa perlu untuk mencapai atau mempertahankan penampilan fisik tertentu, ini dapat mengalihkan perhatian dan energi mereka dari pencapaian lain atau pengembangan diri yang lebih substansial.
2. Pemertahanaan Hierarki Gender
Beauty Myth berperan dalam mempertahankan hierarki gender. Standar kecantikan yang sering kali tidak realistis dapat memperkuat peran tradisional perempuan dalam masyarakat dan menegaskan penilaian berdasarkan penampilan fisik.
3. Pengaruh Media dan Industri Kecantikan
Media massa dan industri kecantikan memainkan peran penting dalam membentuk standar kecantikan. Wolf menyoroti bagaimana representasi idealisasi tubuh perempuan dalam media menciptakan ekspektasi yang tidak realistis.
4. Pengaruh Terhadap Body Image dan Kesehatan Mental
Standar kecantikan yang tidak realistis dapat memberikan dampak negatif terhadap citra tubuh perempuan dan kesehatan mental mereka. Tekanan untuk memenuhi standar tertentu dapat menyebabkan masalah body image dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
5. Pengaruh Terhadap Industri Kebugaran dan Diet
Beauty myth memperkuat industri kebugaran dan diet dengan menciptakan kebutuhan untuk mencapai tubuh yang dianggap ideal. Ini dapat mendorong perempuan untuk terlibat dalam praktik diet ekstrem atau olahraga berlebihan demi memenuhi standar tersebut.
6. Pengaruh Terhadap Pendidikan dan Karir
Perempuan yang merasa terbebani oleh tekanan kecantikan mungkin mengalami pengaruh pada pilihan pendidikan dan karir mereka. Standar kecantikan yang tinggi dapat membuat perempuan merasa perlu untuk fokus pada penampilan mereka daripada pencapaian akademis atau profesional.
Pengaruh-pengaruh ini menciptakan lingkungan di mana standar kecantikan dapat menjadi alat kuasa dan kendali, yang memengaruhi banyak aspek kehidupan perempuan secara keseluruhan dalam masyarakat.