Penulis | : | ARISA JULIANA SIREGAR |
Instansi | : | Universitas Pamulang |
Tangerang – Desa menurut merupakan suatu tempat yang penuh inspirasi, bahkan tak jarang banyak turis dari luar negeri tertarik untuk menelusuri dan bahkan ingin mengetahui lebih dalam tentang desa. Dan desa merupakan tempat dimana budaya, tradisi, adat, sopan-santun masih melekat kental didalam suatu daerah atau desa. Suatu tempat yang selain tempat tinggal juga menjadi tempat kebangggaan tersendiri bagi mereka yang merasa bahwa desa bisa menjadi surganya dunia, keadaan alam yang masih alami, hutang yang masih rimbun dan kekayaan yang masih melimpah dan yang lebih utama kesejahteraan Masyarakat yang ada di dalamnya dimana ramah-tamah dari masing-masing individu yang satu dengan individu lainnya dan juga jauh dari kemacetan, polusi udara, suara dan sampah.
Desa Wargasaluyu Kec. Gununghalu Kab. Bandung Barat, tempat yang menjadi daerah baru yang saya temui dipertengahan tahun. Disinilah tempat baru yang saya temui untuk mencari ilmu, berbagi ilmu, pengalaman, belajar kebudayaan, tradisi, bahasa, kebiasaan, dan masih banyak lagi hal-hal yang menarik yang bisa dicari disini, dengan sejuta kekayaan alam, hutan yang masih alami.
Awalnya penulis tidak mengenal daerah ini, dan bahkan tidak mengetahui ternyata ada suatu daerah yang dinamai desa Wargasaluyu. Dan ini bermula ketika penulis mengikuti program LLDIKTI Wilayah IV yaitu Perguruan Tinggi Membangun Desa (PTM2D)/ Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang dilaksanakan dari tanggal 04 Agustus s.d. 04 Desember 2023 di 34 desa di Jawa Barat dan Banten yang diikuti oleh 580 Mahasiswa dari 85 Perguruann Tinggi Swasta di Jawa Barat dan Banten. Dari berbagai tahapan dan persiapan yang telah dilakukan oleh LLDIKTI Wilayah IV dan setiap Universitas sehingga terselenggarannya kegiatan dalam upaya memfasilitasi perguruan tinggi melaksanakan Program Kemdikbudristek Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dan juga tentunya persiapan dari masing-masing mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ini.
Keramahan dari warga desa yang menerima mahasiswa KKN di desanya membuat penulis bersemangat dan terharu. Setelah menjalani beberapa bulan di des aini ternyata masih banyak yang menjadi pokus perhatian yang harus dibenahi dan perbaiki. Disini penulis mengangkat tema “ataupun artikel ini tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun. Namun merasa bahawa dengan segala kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia bahkan keindahan alam yang bisa diberdayakan ternyata masih banyak kendala ataupun yang harus menjadi tanggung jawab pemerintah. Kekurangan air bersih sehingga menyebabkan stunting pada anak, Pendidikan yang masih kekurangan tenaga pendidik, fasilitas sarana dan prasarana, produk umkm yang belum terorganisir dan tidak terdistributor dengan baik, pengolahan sampah, pernikahan dini, dunia anak-anak dipenuhi gadget, orang tua yang kurang memperhatikan pendidika anak dan kebutuhan serta pendampingan dan kasih sayang yang kuraang dari orang tua.
- Dalam Bidang UMKM
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dalam bidang UMKM ini ternyata di desa Wargasaluyu masih banyak kendala dan perlunya perhatian penuh oleh pemerintah. Karena pada dasarnya dengan adanya UMKM dapat membantu perekonomin Indonesia dan mengurangi tingkat pengaangguran dan tentunya dapat membantu kesajahteraan rumah tangga khususnya. Namun, yang menjadi permasalahn masih banyak kendala yang menjadikan bidang UMKM di desa wargasaluyu kurang berkembang antara lain sebagai berikut:
- Kurang tersedianya sarana dan prasarana pendukung untuk berkembangannya produk-produk UMKM wargasaluyu
- Kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap produk UMKM
- Pelaku-pelaku UMKM yang masih terkendala dalam pengelolaan modal, distribusi produk dan belum menemukan target pasar dikarenkan masih kurangnya pengalaman dan ilmu terkait hal tersebut.
- Belum tersedianya layanan aplikasi yang bisa diakses untuk melihat produk-produk yang tersedia
- Masih memproduksi dengan cara tradisional untuk semua produk-produk.
- Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang utama dari segi manapun karena dalam bidang apapun yang menjadi dasarnya adalah ilmu dan ilmu diperoleh dari Pendidikan formal dan non-formal. Hal ini yang menjadi topik utama penulis untuk bisa membantu anak-anak di desa wargasaluyu. Karena masih banyak anak-anak yang harus mendapat perhatian untuk bisa mewujudkan Impiannya, terutama bagi meraka anak-anak SD/MI karena selama penulis mengamati dan ikut bergabung belajar Bersama-sama dengan anak-anak yang ada di SD/MI. Masih banyak kendala yang meraka hadapi diantaranya sebagai berikut:
- Minimnya sarana-prasarana serta fasilitas yang ada disekolah
- Masih banyak anak-anak SD/MI yang belum bis abaca tulis
- Kekurangan tenaga pendidik
- Jumlah mahasiswa yang masih terbatas
- Keterbatasan buku Pelajaran bahkan dalam satu kelas untuk satu Pelajaran hanya terdapat satu buku
- Kurikulum yang masih KTSP 2006 dan Kurikulum 2013
- Belum bisa menyusuaikan terhadap kurikulum Merdeka
Kendala Pendidikan yang ada menurut penulis sebenarnya bukan salah pemerintah setempat saja, guru, pihak sekolah tetapi juga Kembali ke madrasah utamanya yaitu adalah keluarga. Karena pada hakikatnya peran keluarga khususnya orang tua sangatlah menentukan keberhasilan dan tingkat kecepatan daya tangkap anak. Tidak bermaksud menyidir ataupun menyalahkan orantua namun dari penglihatan dari sisi pandang penulis orangtua terlalu pokus mencari nafkah sehingga lupa kewajiban terhadap anak. Penulis bisa berkata seperti ini karena sudah langsung merasakan ketika kehilangan rumah yang artinya rumah yang penuh kehangatan, kasih sayang, perhatian ternyata kita tidak mendapatkan hal-hal tersebut.
- Bidang Lingkungan dan Sarana-Prasarana
Lingkungan didesa wargasaluyu sangatlah asri dan masih alami dan hutan serta daerahnya masih alami. Sawah yang terbentang luas, hutan yang masih rimbun, pepohonan yang masih menjulang tinggi. Namun sayangnya, keindahan dan keasrian lingkungan itu mulai berkurang banyak sampah dimana-mana, membuang sampah pada sembarangan seperti kehutan, sungai dan irigasi sehingga lingkungan perlahan mulai tercemar.
- Dalam Bidang Air Bersih
Makhluk hidup sangat bergantung terhadap air. Terutama manusia karena manusia bisa bertahan dalam waktu seminggu ketika tidak ada makanan, namun manusia tidak bisa hidup ketika tidak ada air selama tiga hari. Hal ini menjadi kendala dan permasalahan di desa ini.
Banyak anak-anak mengalami stunting dikarenakan air yang tersedia kurang memmenuhi standar yang seharusnya, mengalami gizi buruk bahkan air sungai sudah tercemar oleh limbah dan sampah akibat membuang sampah sembarangan ke sungai. Namun yang menjadi hal yang menurut penulis luar biasa adalah ketika warga sekitar yang mampu bertahan di desa ini dengan air yang tersedia terbatas. Karena air didesa ini masih bersumber dari mata air karena di desa ini belum memungkinkan untuk pembangunan sumur, karena lahan dan tanah di daerah ini miring dan berada di daerah dataran tinggi sehingga dampak resiko yang diakibatkan tinggi dan juga ada beberapa dari warga sekitar yang mencoba membangun sumur namun ternyata air dalam sumur tidak bertahan lama hanya sampai 1-2 tahun.
Penulis sudah sempat ke hulu mata air itu jarak yang ditempuh pulang-pergi bisa sampai 8 jam dengan jarak kejauhan 18 KM dan hanya bisa di tempuh dengan jalan kaki karena jalannya merupakan jalan miring dan tebing yang warga sekitar menyebutnya dengan gunung sasak panjang. Dengan adanya artikel/tulisan ini penulis berharap bahwa peran pemarintah sangat dibutuhkan disini. Karena ternyata masih banyak pembangunan yang belum merata dan bahkan kita tidak mengetahui mungkin diluar sana masih banyak desa atau warga masyarakat yang belum merasakan fasilitas yang dibangun oleh pemerintah. Dan penulis berharap dengan di publishnya artikel ini kita lebih peduli terhadap saudara-saudari kita dari Sabang sampai Merauke.