Penulis | : | Siti Nurhasanah |
Instansi | : | Universitas Pamulang |
Tangerang – Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak juga perkembangan teknologi. Salah satunya adalah perkembangan mengenai teknologi Artificial Intelligence atau yang dikenal dengan sebutan AI. Artificial Intelligence (AI) merupakan sistem kecerdasan buatan berupa sistem komputerisasi atau mesin lainnya yang memiliki kemampuan berpikir seperti layaknya manusia. Menurut McCarthy (2007), AI adalah suatu langkah untuk menciptakan komputer, robot, atau aplikasi atau program yang bekerja secara cerdas, layaknya seperti manusia.
Belakangan ini dunia accounting sering kali dihebohkan dengan berbagai macam isu-isu terkini mengenai teknologi yang perkembangannya seiring waktu semakin meningkat dengan pesat. Business Insider menyebutkan bahwa pekerjaan jasa akuntan dan auditor kemungkinan akan diambil alih oleh sistem komputer atau robot dalam kurun waktu 20 tahun ke depan. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang cukup serius bagi khalayak yang memiliki pekerjaan di bidang akuntansi khususnya.
Mesin kecerdasan buatan yang dikenal AI ini dapat mengolah data, menganalisis, mengenal berbagai bahasa, pembelajaran dan analisis data, bahkan pengenalan jenis suara. AI juga telah diterapkan di berbagai bidang pekerjaan, bahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari pada umumnya. Menurut The Oxford Dictionary, AI (Artificial Intelligence) adalah pengembangan pada sistem komputer sehingga membuatnya dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, misalnya pengenalan suara, persepsi visual, pengambilan keputusan, menerjemahkan bahasa, dan lainnya.
Dalam dunia akuntansi, peran seorang akuntan tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh teknologi AI karena ketelitian dan sistem yang relevan tetap dibutuhkan dalam dunia akuntansi. Teknologi AI umumnya digunakan dalam dunia akuntansi untuk mempermudah seorang akuntan dalam melakukan pekerjaannya agar dapat dikerjakan dengan waktu yang lebih singkat dan efisien, serta teknologi ini juga dapat meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan keuangan. Namun, hal ini bukan berarti sepenuhnya teknologi AI tersebut akurat. Kehadiran seorang akuntan yang memiliki keahlian khusus dalam bidang akuntansi tentunya masih sangat diperlukan.
Oleh karena itu, pengetahuan serta wawasan yang luas mengenai dunia akuntansi haruslah dimiliki oleh profesi akuntan agar hal-hal yang tidak diinginkan tersebut tidak terjadi. Pada hakikatnya, secanggih-canggihnya teknologi tetaplah bisa saja suatu saat mengalami trouble atau masalah, biasanya saat itulah dibutuhkan tenaga akuntan berkualitas. Pengetahuan akuntansi yang relevan tentunya sangat dibutuhkan dalam kondisi ini. Tentunya ilmu atau pengetahuan mengenai akuntansi haruslah berevolusi mengikuti perkembangan zaman.