Oleh Muhammad Sudirman Agusti
Tangerang – Perkembangan zaman memang diakui dapat memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia dan lingkungannya. Namun, di balik dampak positifnya, ada pula dampak-dampak negatif yang dihasilkannya oleh perkembangan zaman. Salah satu dampak negatif dari perkembangan zaman adalah meningkatnya pencemaran lingkungan.
Meningkatnya pencemaran lingkungan itu dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah mobilitas masyarakat sekarang ini. Lalu, apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
Pencemaran lingkungan adalahperubahan negatif pada kondisi lingkungan yang disebabkan karena adanya beberapa faktor. Perubahan itu disebut mencemari ketika sudah melampaui ambang batas toleransi yang dimiliki oleh ekosistem yang ada.
Penyebab dari pencemaran lingkungan ini sendiri berasal dari berbagai macam faktor. Misalnya seperti aktivitas-aktivitas eksploitasi alam, pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali, sampai pembangunan-pembangunan industri.
Namun demikian, pencemaran lingkungan juga dapat terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Pencemaran yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama tentunya akan membuat kualitas dari kehidupan makhluk hidup akan menurun.
Adapun contoh yang saya ambil terkait pencemaran Lingkungan:
Permasalahan limbah sampah atau pencemaran lingkungan yang terjadi di Perum. Taman Adiyasa Blok B Des. Cikasungka, sudah menjadi permasalahan yang perlu penanganan secara serius dari instansi pemerintah setempat. Limbah sampah ini berasalah dari warga masyarakat yang dengan seenaknya membuang sampah bukan pada tempatnya, sampah-sampah ini bertumpuk di pinggiran jalan yang menyebabkan bau tidak sedap di sepanjang jalanan Blok B tersebut.
Dalam pengelolaan limbah atau sampah rumah tangga terdapat beberapa hambatan yang sering terjadi seperti kurangnya tingkat kepedulian,serta kurangnya penegakan hukum bagi pelanggarnya dan juga kurangnya tempat-tempat pembuangan sampah sehingga sampah dibuang secara sembarangan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran udara, pencemaran sungai dan pencemaran tanah.
Adapun solusi dari pencemaran lingkungan tersebut dengan melakukan upaya pengelolaan sampah :
Pengelolaan sampah yaitu pengumpulan, pengangkutan dan daur ulang. Pengelolaan limbah yang tepat juga dapat memperbaiki kekayaan alam yang ada di lingkungan tersebut, berikut upaya-upaya yang dapat di lakukan:
Teknik daur ulang
Daur ulang merupakan metode pengumpulan sampah yang masih memiliki nilai dapat digunakan kembali. Ada beberapa cara untuk mendaur ulang yaitu:
- Pemrosesan ulang fisik
Metode ini adalah metode daur ulang yang paling umum, di mana limbah yang dibuang seperti minuman logam dan kaleng makanan instan, botol minuman botol, majalah, kertas tulis dan karton bekas ditemukan dan digunakan kembali. Pengumpulan sampah dilakukan dengan memisahkan dari awal sesuai jenisnya (kotak sampah dibagi jenis) atau dengan sampah campur.
- Pengolahan kembali secara biologis
Sampah organik, seperti sisa makanan, dapat diubah menjadi kompos atau yang lebih dikenal dengan pemupukan hayati. Hasilnya adalah pupuk yang digunakan dalam penanaman pertanian, dan gas yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Secara keseluruhan cara ini sangat baik karena menghasilkan pupuk organik yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Dan cara ini dapat memberikan peran langsung bagi masyarakat sebagai pengelola dan dapat menjadi usaha tersendiri yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi.
KESIMPULAN: Pada dasarnya manusia-lah penyebab lingkungan tercemar, ini akibat ulah yang yang menghasilkan sampah dan limbah, baik itu melalui kegiatan industri ataupun kegiatan rumah tangga. Dengan demikian diperlukan upaya-upaya dalam mengelolah sampah secara tepat sehingga tidak mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat Desa Cikasungka, oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran individu masyarakat dan perhatian penuh dari pemerintah daerah di lingkungan Desa Cikasungka.