Revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan teknologi digital yang masif telah mengubah wajah dunia. Kini, teknologi informasi (TI) tak lagi sekadar pendukung, namun telah menjadi garda terdepan dalam membangun sebuah bangsa. Begitu pula Indonesia, yang tengah gencar melakukan berbagai terobosan digital untuk mewujudkan masyarakat madani di era disrupsi.
Berbagai inovasi di bidang TI kian marak dilakukan, baik oleh pelaku industri, akademisi, hingga pemerintah. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) misalnya, tengah mengolah roadmap pengembangan ekosistem digital Indonesia hingga 2024. Roadmap ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur TI hingga pengembangan talenta digital nasional.
Sementara itu, perusahaan rintisan (startup) TI juga terus bermunculan. Hingga Oktober 2023, telah ada minimal 24 startup yang berstatus “unicorn” dengan valuasi lebih dari USD1 miliar. Tak ketinggalan, banyak juga akademisi dan komunitas TI yang aktif melahirkan inovasi, di antaranya teknologi 5G, kecerdasan buatan, hingga komputasi kuantum.

Prestasi di bidang TI juga diraih Indonesia melalui penyelenggaraan Presidensi G20 pada 2022 lalu. Pameran Digital Innovation Network (DIN) 2022 menampilkan ratusan inovasi digital dari pelosok nusantara, sekaligus memperkuat branding Indonesia sebagai negara maju secara digital.
Capaian-capaian tersebut patut disambut optimistis. Namun demikian, masih banyak PR besar yang harus diselesaikan, mulai dari penetrasi internet, literasi digital, hingga kesiapan SDM. Menurut Desy Yunitha Azhar dari Pandu Indonesia, revolusi digital harus dimulai dari peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan TI secara merata, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Sudah saatnya Indonesia menjadikan TI sebagai senjata utama dalam membangun negeri, bukan lagi sekadar pendukung belaka. Dengan berbagai inovasi dan terobosan yang ada, ditopang kolaborasi lintas sektor yang solid, Indonesia pasti mampu mewujudkan masyarakat digital yang madani dan berdaya saing global. Teknologi informasi harus terus digaungkan sebagai garda terdepan, bukan lagi barisan belakang.
Ditulis oleh:
Nama | : | Alfina Febrianti |
NIM | : | 201011401867 |
Prodi / Fakultas | : | Teknik Informatika / Fakultas Ilmu Komputer |