Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertema “Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Pembuatan Video Pembelajaran di SMA Alia Islamic School” telah sukses diselenggarakan oleh tim dari Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 April 2025, dan mendapat sambutan hangat serta antusiasme tinggi dari para guru berbagai mata pelajaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan literasi teknologi di kalangan pendidik, khususnya dalam memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) sebagai sarana untuk menciptakan media pembelajaran yang lebih inovatif, menarik, dan relevan. Melalui pelatihan ini, para guru diharapkan mampu menghasilkan video pembelajaran yang efektif dan dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, baik secara daring maupun luring.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi teknologi di kalangan pendidik, khususnya dalam pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) sebagai alat bantu menciptakan media pembelajaran yang menarik dan efektif. Baik untuk pembelajaran daring maupun luring, kehadiran media berbasis AI diyakini mampu menjawab tantangan zaman dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dalam sambutan pembuka, Kepala Sekolah SMA Alia Islamic School, Bapak Lukman, S.Pd., menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Beliau menyatakan bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan adalah kebutuhan mutlak di era digital saat ini, dan pelatihan seperti ini memberikan bekal berharga bagi guru-guru dalam beradaptasi dengan perubahan.
Kegiatan pelatihan ini dibagi dalam tiga sesi utama yang saling terintegrasi. Sesi pertama dimulai dengan pemaparan materi dasar mengenai konsep Artificial Intelligence, sejarah perkembangan teknologi ini, serta penerapannya dalam dunia pendidikan. Materi disampaikan oleh Bapak Nanang, S.Kom., M.Kom., yang dengan gaya komunikatifnya mampu membangun pemahaman peserta bahwa AI bukanlah sesuatu yang eksklusif bagi dunia industri semata. Justru sebaliknya, AI kini semakin mudah diakses dan dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mendesain pengalaman belajar yang lebih personal dan interaktif. Contoh pemanfaatan AI yang disampaikan mencakup penggunaan tutor virtual, sistem pembelajaran adaptif, serta media pembelajaran otomatis berbasis teks dan suara.
Sesi kedua menjadi momen yang paling ditunggu, karena peserta secara langsung mempraktikkan penggunaan platform Pictory AI. Dipandu oleh Bapak Lely Panca Andriyanto, S.Kom., M.Kom., peserta mempelajari cara mengubah naskah pembelajaran menjadi video edukatif secara otomatis. Mulai dari menulis teks naskah, memilih template visual, menambahkan suara narasi otomatis (text-to-speech), hingga menambahkan subtitle dan menerjemahkan konten secara instan—semua dilakukan dalam satu sesi yang interaktif dan kolaboratif. Guru-guru pun bersemangat menghasilkan video mereka masing-masing. Materi yang diangkat pun beragam, mencerminkan bidang ajar masing-masing peserta. Misalnya, terdapat video bertema “Pengantar Sistem Metabolisme” dari guru Biologi, “Tata Surya dan Delapan Planet” dari guru IPA, hingga “Sejarah Peradaban Dunia” dari guru Sejarah.

Tim PKM turut berperan aktif mendampingi setiap proses. Mahasiswa-mahasiswa Teknik Informatika yang terlibat juga memberikan kontribusi dalam membantu peserta, menjawab pertanyaan teknis, dan memastikan setiap guru mampu menyelesaikan proyek video mereka dengan baik. Pendekatan ini tidak hanya membangun kompetensi teknis, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri para guru dalam mengadopsi teknologi baru.
Sesi ketiga menutup pelatihan dengan fokus pada pemanfaatan video pembelajaran dalam konteks kelas. Guru-guru dibimbing untuk mengintegrasikan video hasil buatan mereka ke dalam platform digital seperti Google Classroom atau Learning Management System (LMS) sekolah. Sesi ini juga menjadi forum diskusi reflektif yang dipandu oleh mahasiswa, di mana para guru saling berbagi pengalaman dan strategi pemanfaatan video untuk berbagai model pembelajaran. Beberapa strategi yang dibahas antara lain pembelajaran asinkron, pembelajaran berbasis proyek, hingga penggunaan video sebagai bentuk penilaian alternatif bagi siswa.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan tertib, interaktif, dan penuh antusiasme. Para peserta menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan dan keterampilan baru yang sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran saat ini. Mereka merasa lebih siap untuk menciptakan media pembelajaran yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan sesuai dengan gaya belajar siswa masa kini.
Kegiatan PKM ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan sekolah dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan memanfaatkan teknologi AI secara bijak, para pendidik dapat menjadi motor penggerak perubahan, membawa pembelajaran ke tingkat yang lebih inovatif, efektif, dan menyenangkan. Harapannya, inisiatif seperti ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas, agar semakin banyak guru dan siswa di Indonesia dapat merasakan manfaat nyata dari kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan.