Mediasembilan.com – Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur yang digelar Januari 2025. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional di tengah kondisi global yang masih menantang.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan keputusan suku bunga ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1%, terjaganya nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk pengendalian inflasi dalam sasarannya dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry.
Di sisi lain, Bank Indonesia juga memperkuat kebijakan makroprudensial untuk memastikan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Meski demikian, BI tetap waspada terhadap volatilitas pasar global akibat ketidakpastian ekonomi dunia, termasuk kebijakan moneter negara maju seperti Amerika Serikat.
Ekonom menilai langkah BI ini akan memberikan dampak positif bagi dunia usaha, terutama di sektor properti, otomotif, dan UMKM yang sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga. Namun, tantangan seperti masih rendahnya permintaan kredit di kalangan konsumen harus menjadi perhatian.
Dengan kebijakan baru ini, Bank Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu di kisaran 5,0% hingga 5,5%.