Penulis | : Mudzofir |
Instansi | : Universitas Pamulang |
MEDIASEMBILAN.COM – Di tengah gemerlap pembangunan dan kemajuan ekonomi yang sering dipamerkan, pertanyaan mendasar tetap menggantung: Di manakah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Meskipun prinsip keadilan sosial diamanatkan dalam Pancasila, realitas menunjukkan bahwa banyak masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan ekonomi bawah, masih terpinggirkan.
Program-program pemerintah sering kali hanya menjangkau segelintir orang, sementara kesenjangan semakin lebar. Dengan segala bentuk ketidakadilan yang terus berlangsung, mimpi keadilan sosial terasa seperti pengkhianatan bagi rakyat yang terus berjuang untuk hak-hak dasar mereka. Mengapa kita masih membiarkan ketidakadilan ini berlanjut?
Program-program pemerintah sering kali hanya menjangkau segelintir orang, menciptakan ilusi kemajuan yang sesungguhnya tidak menyentuh akar permasalahan. Misalnya, meskipun berbagai program bantuan sosial seperti Kartu Sembako dan Program Keluarga Harapan diperkenalkan, banyak keluarga miskin masih terjebak dalam siklus kemiskinan karena akses yang terbatas dan birokrasi yang rumit.
Sering kali, program-program ini tidak mempertimbangkan kebutuhan spesifik masyarakat, sehingga manfaatnya tidak merata. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kebijakan yang dicanangkan dan realitas di lapangan.
Keadilan sosial di Indonesia, meskipun diamanatkan dalam Pancasila, masih jauh dari kenyataan. Masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan ekonomi bawah, terus terpinggirkan di tengah pembangunan yang gemerlap.
Program-program pemerintah yang seharusnya membantu justru sering kali tidak menyentuh mereka yang paling membutuhkan. Kesenjangan semakin lebar dan mimpi keadilan sosial terasa seperti sebuah pengkhianatan, mengingat banyak rakyat masih berjuang untuk hak-hak dasar mereka.
Untuk mewujudkan keadilan sosial yang sejati, pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program-program yang ada, memastikan bahwa bantuan sosial menjangkau dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata.
Selain itu, penting bagi pemerintah untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan, sehingga suara mereka didengar dan diperhitungkan. Penguatan sistem transparansi dan akuntabilitas juga harus menjadi prioritas, agar setiap kebijakan dan anggaran yang dialokasikan benar-benar digunakan untuk kesejahteraan rakyat.