Dalam era digital yang semakin berkembang, pentingnya personal branding tidak dapat diabaikan. Seminar dan acara yang mengangkat tema ini, seperti Ahmad Dahlan Accounting Fair (ADAF) ke-10 dan seminar di American Corner Semarang, menunjukkan bahwa membangun citra diri yang kuat adalah kunci untuk meraih kesuksesan, terutama bagi generasi muda.
Dr. Najih Farihanto dari UAD menekankan bahwa personal branding dapat dilakukan secara natural atau by design, dengan langkah-langkah seperti menjadi unik, mengenali diri sendiri, dan memahami audiens. Pendapat ini sejalan dengan pandangan Muammar Kadafie yang menyatakan bahwa personal branding membantu seseorang lebih dihargai dan membuka peluang karier. Dalam konteks ini, media sosial berperan sebagai alat penting untuk membangun dan menyebarluaskan citra diri.
Salah satu aspek krusial yang diangkat dalam kedua acara adalah pentingnya konsistensi dan keautentikan dalam membangun personal branding. Setiap tindakan kita di dunia maya, dari konten yang dibagikan hingga interaksi dengan orang lain, mencerminkan identitas kita. Oleh karena itu, menjaga reputasi online dan berinteraksi dengan bijak menjadi sangat penting.
Selain itu, referensi ketiga juga menyoroti bahwa personal branding bukan hanya tentang mempresentasikan diri di dunia online, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Membangun hubungan yang kuat dengan audiens melalui media sosial dapat membantu memperkuat citra diri kita. Rasha Marine, seorang konten kreator Instagram, menekankan pentingnya menemukan passion dan berbagi pengalaman untuk membangun audiens yang relevan dan mendukung pengembangan personal branding kita.
Oleh karena itu, personal branding bukan hanya sekadar memamerkan diri, tetapi juga tentang mengkomunikasikan nilai-nilai dan keahlian kita kepada orang lain. Dengan memahami kekuatan dan minat diri serta memilih platform yang tepat untuk menyampaikan pesan kita, kita dapat membangun citra yang kuat dan positif.
Sebagai penutup, pesan dari Dr. Najih yaitu “You are what you post, be wise” sangat relevan di era digital saat ini. Kita harus bijak dalam memanfaatkan media sosial untuk membangun personal branding yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga mencerminkan siapa kita sebenarnya. Dengan demikian, kita dapat memaksimalkan potensi diri dan membuka peluang baru dalam karier.