MEDIASEMBILAN.COM – Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat telah membawa perubahan signifikan dalam cara berkomunikasi dan mengakses informasi, terutama di kalangan remaja. Mahasiswa Universitas Pamulang menyadari pentingnya edukasi keamanan cyber, sehingga mengambil inisiatif untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMAN 17 Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang risiko digital dan strategi pencegahan serangan cyber pada perangkat mobile.
Tim pelaksana kegiatan terdiri dari mahasiswa berpengalaman, dengan Hary Saputra sebagai ketua tim sekaligus pemateri utama, Muhammad Ramadhan sebagai pemateri pendamping, Salza Aulia Fitri sebagai pembawa acara, serta Selipana dan Raffi Ciputra berperan sebagai dokumentasi. Kegiatan diikuti oleh 32 siswa SMAN 17 Kabupaten Tangerang, dengan 24 siswa di antaranya berpartisipasi dalam evaluasi pascakegiatan.
Materi sosialisasi dirancang secara komprehensif, mencakup pengenalan jenis serangan cyber, teknik perlindungan data pribadi, manajemen keamanan perangkat mobile, dan praktik pencegahan risiko digital. Penyampaian materi dilakukan dengan metode interaktif, menggunakan bahasa sederhana dan studi kasus konkret untuk memudahkan pemahaman siswa. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan digital. Salah satu momen paling menarik dalam kegiatan ini adalah sesi tanya jawab yang berlangsung sangat interaktif. Para pemateri, Hary Saputra dan Muhammad Ramadhan, sengaja mengalokasikan waktu khusus untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait keamanan cyber. Antusiasme siswa terlihat jelas ketika mereka mulai mengangkat tangan, menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap topik yang dibahas.
Beberapa pertanyaan menarik muncul selama sesi ini. Seorang siswa dari kelas XII bertanya tentang cara melindungi akun media sosial dari pembajakan, sementara siswa lain ingin mengetahui lebih detail tentang tanda-tanda serangan phishing yang sering terjadi pada perangkat mobile. Pemateri dengan sabar dan komprehensif menjawab setiap pertanyaan, bahkan memberikan contoh konkret dan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Interaktivitas sesi tanya jawab tidak hanya sekadar pertukaran informasi, tetapi juga menciptakan ruang dialog yang mendidik. Pemateri menggunakan pendekatan interaktif dengan meminta siswa untuk berbagi pengalaman pribadi terkait keamanan digital. Hasilnya, muncul berbagai cerita menarik tentang percobaan penipuan online, kebocoran data pribadi, dan tantangan keamanan digital yang pernah dialami para siswa.
Untuk membuat sesi lebih menarik, tim pemateri menggunakan metode demonstrasi langsung. Mereka menunjukkan cara mengecek keamanan akun, mengidentifikasi tautan mencurigakan, dan mengatur privasi pada berbagai platform digital. Beberapa siswa diundang untuk mencoba langsung di depan kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Puncak interaksi terjadi ketika pemateri mengadakan mini kuis keamanan cyber dengan memberikan hadiah menarik bagi peserta yang berhasil menjawab pertanyaan. Kegiatan ini tidak hanya menguji pengetahuan siswa, tetapi juga memotivasi mereka untuk lebih peduli terhadap keamanan digital. Antusiasme siswa mencapai puncaknya, dengan hampir seluruh peserta berebut untuk menjawab pertanyaan.
Sesi tanya jawab berlangsung selama 45 menit, jauh melebihi waktu yang direncanakan awalnya. Hal ini menunjukkan betapa tingginya minat siswa untuk memahami lebih dalam tentang keamanan cyber. Para pemateri dengan fleksibel menyesuaikan waktu, memastikan setiap pertanyaan terjawab dengan komprehensif dan memuaskan.
Evaluasi pascakegiatan menunjukkan hasil yang sangat positif. Dari 24 responden, penilaian terhadap kualitas penyampaian materi mencapai rata-rata 4.13 dari 5.00, dengan kategori sangat baik. Kejelasan materi dinilai dengan rata-rata 4.21, menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah. Kualitas tempat dan fasilitas kegiatan juga mendapatkan apresiasi tinggi, dengan rata-rata penilaian 4.21.
Melalui sesi interaktif ini, kegiatan pengabdian masyarakat tidak sekadar transfer pengetahuan, tetapi benar-benar menciptakan ruang dialog dan pembelajaran aktif. Siswa tidak lagi menjadi pendengar pasif, melainkan peserta aktif dalam proses edukasi keamanan digital. Pendekatan interaktif ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya keamanan cyber di kalangan generasi muda.
Keberhasilan kegiatan ini tidak hanya terlihat dari angka evaluasi, tetapi juga dari antusiasme siswa selama sesi diskusi. Peserta aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait keamanan digital. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang disampaikan berhasil membangkitkan kesadaran kritis siswa terhadap risiko cyber yang mungkin mereka hadapi.
Dampak jangka panjang dari kegiatan ini adalah terbentuknya generasi sadar digital yang mampu melindungi diri dari ancaman cyber. Melalui edukasi yang berkelanjutan, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menangani potensi serangan digital pada perangkat mobile mereka.
Universitas Pamulang berkomitmen untuk terus mengembangkan program pengabdian masyarakat yang serupa. Rekomendasi untuk kegiatan mendatang meliputi peningkatan frekuensi sosialisasi, pengembangan modul keamanan cyber yang lebih komprehensif, dan perluasan jangkauan ke sekolah-sekolah lain di wilayah Kabupaten Tangerang.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kepala SMAN 17 Kabupaten Tangerang, dewan guru, dan seluruh siswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Keberhasilan program ini membuktikan peran perguruan tinggi dalam mentransformasi pengetahuan digital dan menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan cerdas.
Sebagai penutup, kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam memberikan solusi praktis terhadap tantangan digital yang dihadapi generasi muda. Melalui edukasi dan kesadaran, kita dapat bersama-sama membangun pertahanan digital yang kuat dan melindungi generasi penerus bangsa dari ancaman cyber.