Kegiatan PKM “Cybersecurity Awareness: Keamanan Digital dalam Penggunaan Media Sosial” di SMK Letris Indonesia 2 Pamulang, Tangerang Selatan

Mediasembilan.com – Pada hari Jumat, 4 Oktober 2024, SMK Letris Indonesia 2 Pamulang, Tangerang Selatan, mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Cybersecurity Awareness: Keamanan Digital dalam Penggunaan Media Sosial.” Acara yang dimulai pukul 08.00 pagi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para siswa akan pentingnya menjaga keamanan digital, terutama di era modern di mana media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini dipimpin oleh Akhiles Salvadore Seina Huler, Ketua Pelaksana yang juga merupakan mahasiswa Universitas Pamulang, dengan bimbingan dari dosen, Bapak Herwis Gultom, S.Kom., M.Kom. Selain Akhiles, Ade Tri Fauzan turut berkontribusi dalam presentasi materi. Acara ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa Universitas Pamulang dalam berbagi ilmu tentang keamanan digital kepada para siswa.

Sambutan dan Dukungan dari Pihak Sekolah

Acara diawali dengan sambutan oleh Bapak Herwis Gultom, S.Kom., M.Kom., yang menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan dalam penyampaian materi oleh mahasiswa. Beliau juga mengapresiasi inisiatif tim PKM dalam meningkatkan kesadaran akan keamanan digital, yang sangat penting di masa kini.

Kepala sekolah SMK Letris Indonesia 2, Ahmad Maulana Alamsyah, M.Kom., MOS., turut mendukung penuh kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa literasi digital dan pemahaman tentang keamanan siber sangat penting bagi siswa, terutama dalam melindungi privasi dan data pribadi mereka.

Pemaparan Materi: Mengidentifikasi dan Mencegah Ancaman Siber

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Akhiles Salvadore Seina Huler dan Ade Tri Fauzan. Mereka membahas berbagai ancaman yang dihadapi pengguna media sosial, antara lain:

1. Peretasan Akun: Siswa dijelaskan mengenai bagaimana peretas dapat mengakses akun media sosial dengan memanfaatkan kata sandi yang lemah atau melalui teknik brute force. Siswa diingatkan untuk secara rutin mengganti kata sandi dan memilih kombinasi yang kuat.
2. Pencurian Identitas: Ade memberikan penjelasan mengenai risiko pencurian identitas akibat berbagi informasi pribadi di media sosial. Ia mendorong siswa untuk tidak mempublikasikan informasi penting seperti nomor telepon dan alamat rumah.
3. Phishing: Ancaman phishing dijelaskan sebagai salah satu bentuk penipuan di mana pelaku mencoba memperoleh informasi pribadi dengan menipu korban melalui email atau pesan. Tim PKM memberikan panduan mengenai cara mengenali tanda-tanda phishing serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
4. Bahaya Over-sharing: Tim juga mengingatkan siswa untuk berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi di media sosial dan mengoptimalkan pengaturan privasi untuk melindungi data mereka.

Tim PKM turut memberikan beberapa tips untuk meningkatkan keamanan akun media sosial, seperti penggunaan kata sandi yang kuat dan unik serta pengaktifan autentikasi dua faktor (two-factor authentication).

Sesi Diskusi dan Tanya Jawab: Siswa Sangat Antusias

Setelah penyampaian materi, diadakan sesi tanya jawab yang sangat interaktif. Para siswa sangat antusias mengajukan berbagai pertanyaan mengenai cara melindungi akun mereka dan mengenali serangan phishing. Salah satu siswa bertanya tentang tindakan yang harus diambil jika akun mereka diretas. Tim PKM menjelaskan bahwa platform media sosial biasanya menyediakan mekanisme pemulihan akun, dan penting untuk melaporkan insiden tersebut kepada penyedia layanan. Beberapa siswa lainnya juga berbagi pengalaman mereka terkait masalah keamanan digital, sehingga diskusi menjadi lebih dinamis dan memberikan wawasan baru bagi semua peserta.