Pengalaman Rifdah Indriani Mengikuti Program KKN-T Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) di Desa Sukamukti, Sumedang

MEDIASEMBILAN.COM – Hallo semua! Perkenalkan saya Rifdah Indriani, saya merupakan mahasiswi S1 Teknik Informatika dari Universitas Pamulang Angkatan 2021. Saat ini saya berada di semester 6 telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata Tematik Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (KKN-T PTMGRMD)  di Desa Sukamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang.

KKN-T PTMGRMD ini berlangsung selama 4 bulan, mulai dari tanggal 17 Februari sampai dengan 17 Juni 2024. Ada 9 mahasiswa yang mengikuti KKN-T PTMGRMD yang ada di desa Sukamukti dari berbagai jurusan, yaitu ada dari jurusan Teknik Informatika, Akuntansi, Keperawatan, dan Farmasi. 9 mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa dari 2 Universitas, yaitu Universitas Pamulang dan STIKes Widya Dharma Husada. Yang Dimana 2 Universitas berada di 1 yayasan, yaitu Yayasan Sasmita Jaya.

Desa Sukamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, adalah desa pemekaran dari Desa Pasirhuni, Kecamatan Tanjungkerta, yang terjadi pada tahun 1976. Nama “Sukamukti” berasal dari kata “Suka” yang berarti senang dan “Mukti” yang berarti subur, menggambarkan kesuburan dan kebahagiaan. Desa ini didirikan pada tanggal 4 Agustus 1978. Sejarahnya, Desa Sukamukti awalnya merupakan bagian dari Desa Pasirhuni yang kemudian dimekarkan menjadi Desa Sukamantri dan Desa Sukamukti. Pemekaran ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan memudahkan akses ke pusat pemerintahan. Pada tahun 2001, Kecamatan Tanjungkerta yang semula memiliki 19 desa, dimekarkan menjadi dua kecamatan, yaitu Tanjungkerta dengan 11 desa dan Tanjungmedar dengan 9 desa, termasuk Desa Sukamukti.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengaplikasikan teori dan konsep akademis ke dalam situasi nyata serta membangun kesadaran masyarakat Desa Sukamukti terhadap program zero new stunting dan layanan kesejahteraan sosial. Selain itu, kami juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin ekstrem melalui program literasi, mengoptimalkan potensi dan sumber daya lokal desa, serta meningkatkan perekonomian desa dengan produk unggulan.

Program Zero New Stunting bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang stunting dengan melakukan penyuluhan kepada remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu dengan balita. Program Pusat Kesejahteraan Sosial (PusKeSos) memberikan pengetahuan tentang pusat kesejahteraan sosial di desa, memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, serta mewujudkan PusKeSos mandiri untuk akses layanan yang lebih efektif. Dalam program Literasi Masyarakat Miskin Ekstrem, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung tentang penanggulangan kemiskinan di Desa Sukamukti.

Inisiatif One Village One Innovation (OVOI) mengembangkan inovasi baru dengan budidaya jamur janggel dari bonggol jagung untuk menunjang kebutuhan hidup masyarakat Desa Sukamukti. Sedangkan program One Village One Product (OVOP) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membagikan ilmu pemasaran dan pembukuan kepada UMKM di desa serta menghasilkan produk baru dari jamur janggel, seperti jamur krispy.

Hasil kegiatan ini mencakup beberapa aspek. Dalam program Zero New Stunting, PMT diberikan dalam bentuk olahan atau masakan siap makan, serta dilakukan penyuluhan tentang pernikahan dini dan pergaulan bebas kepada Karangtaruna dan IRMA. Untuk PusKeSos, pengadaan ruangan sekretariat, kelengkapan administrasi, dan SDM diajukan, serta sosialisasi dilakukan agar masyarakat lebih mengetahui tugas dan fungsi PusKeSos, termasuk pendaftaran dan pembaruan identitas kependudukan. Program Literasi Masyarakat Miskin Ekstrem meliputi pendataan minat usaha masyarakat di bidang pertanian, penyuluhan gerakan lawan kemiskinan, KUBE, pembagian beras, dan RUTILAHU, serta penanaman sayuran di Teras Hijau.

Inisiatif OVOI mencakup budidaya jamur janggel yang menggunakan limbah janggel jagung, menjual hasilnya, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Sedangkan OVOP meliputi kunjungan UMKM untuk menunjang peningkatan UMKM di Desa Sukamukti, serta inovasi produk seperti opak, rengginang sawargi, dan jamur janggel krispi Nawacita.

Namun, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan program ini. Dalam program Zero New Stunting, masyarakat masih bergantung pada bantuan pemerintah dan kurangnya kesadaran untuk memanfaatkan lahan untuk pertanian. Program PusKeSos mengalami kendala kurangnya sosialisasi, administrasi yang kurang lengkap, serta anggapan masyarakat bahwa pengurusan berkas memerlukan biaya. Untuk OVOI, masa panen jamur janggel yang berbeda-beda menjadi tantangan tersendiri. Sedangkan OVOP menghadapi keterbatasan bahan jamur janggel untuk produksi jamur krispy.

Melalui program KKN-T PTMGRMD di Desa Sukamukti, Rifdah dan tim KKN-T berusaha mengaplikasikan teori akademis ke dalam praktik nyata, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan kesejahteraan sosial, serta mendorong peningkatan ekonomi desa melalui inovasi dan produk unggulan. Meskipun terdapat berbagai kendala, semangat gotong royong dan kerja keras semua pihak telah menghasilkan berbagai pencapaian yang signifikan. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Desa Sukamukti tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Open chat
Media Sembilan
Hallo Kakak!