Penulis | : | Nurhelis Hidayah |
Instansi | : | Universitas Pamulang |
Tangerang – Di era saat ini, pendidikan moral itu sangat penting karena banyak sekali anak muda zaman sekarang yang mulai acuh terhadap moral. Hal ini yang menjadi suatu acuan banyak orang untuk meningkatkan suatu nilai-nilai yang penting dalam kehidupan agar tidak terjerumus ke dalam ruang lingkup kehidupan yang salah. Pendidikan moral merupakan usaha terencana yang bertujuan untuk mengubah sikap, prilaku, tindakan dan kelakuan agar dapat berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sesuai dengan nilai moral dan budaya masyarakat.
Pendidikan karakter (character education) berhubungan erat dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik. Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi daripada pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga siswa menjadi paham, mampu merasakan, dan mau melakukan yang baik.
Pembedaan ini karena moral dan karakter adalah dua hal yang berbeda. Moral adalah pengetahuan seseorang terhadap hal baik atau buruk, sedangkan karakter adalah tabiat seseorang yang langsung ditentukan oleh otak. Dari sudut pandang lain bisa dikatakan bahwa tawaran istilah pendidikan karakter datang sebagai bentuk kritik dan kekecewaan terhadap praktek pendidikan moral selama ini.
Oleh karena itu, terminologi yang ramai dibicarakan sekarang ini adalah pendidikan karakter (character education) bukan pendidikan moral (moral education). Walaupun secara substansial, keduanya tidak memiliki perbedaan yang prinsipil.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara pendidikan karakter dengan pendidikan moral dan akhlak
Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi daripada pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga siswa didik menjadi faham, mampu merasakan, dan mau melakukan yang baik. Menurut Ratna Megawangi, perbedaan ini karena moral dan karakter adalah dua hal yang berbeda. Moral adalah pengetahuan seseorang terhadap hal baik atau buruk.
Sedangkan karakter adalah tabiat seseorang yang langsung di-drive oleh otak. Dari sudut pandang lain bisa dikatakan bahwa tawaran istilah pendidikan karakter datang sebagai bentuk kritik dan kekecewaan terhadap praktik pendidikan moral selama ini. Itulah karenanya, terminologi yang ramai dibicarakan sekarang ini adalah pendidikan karakter (character education) bukan pendidikan moral (moral education). Walaupun secara substansial, keduanya tidak memiliki perbedaan yang prinsipil.
Kesimpulan
Pentingnya suatu antisipasi dan faktor pendukung dari keluarga dan masyarakat dalam menanggulangi masalah ini dengan melakukan bimbingan langsung kepada anak.
Anak perlu mendapatkan pembelajaran yang berkarakter terhadap nilai-nilai moral dalam sekolah, keluarga dan juga masyarakat
Generasi muda merupakan suatu cikal bakal untuk negara dalam menciptakan kemajuan negara dengan berbagai prestasi bukan sensasi. Oleh karena itu jadilah generasi muda yang unggul terhadap suatu prestasi bukan menekankan gengsi yang membuat rugi.