Jalan Rusak di Wae Codi: Cermin Ketimpangan Pembangunan Daerah

Penulis : Maria Anjela Rilan Dihis
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang
Mata Kuliah : Hukum Tata Negara
Dosen Pengampu : Dr. Herdi Wisman Jaya

Kondisi infrastruktur di pedesaan sering kali menjadi indikator nyata dari ketimpangan pembangunan. Salah satu contoh yang mencolok adalah kerusakan parah pada jalan menuju Puskesmas Wae Codi di Desa Golo Woi, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Menurut laporan, jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, roda empat, bahkan oleh pejalan kaki, terutama saat musim hujan yang membuat jalan menjadi licin dan berbahaya.

Kerusakan ini tidak hanya menghambat mobilitas masyarakat, tetapi juga berdampak serius pada akses layanan kesehatan. Warga yang membutuhkan pelayanan medis di Puskesmas Wae Codi harus menghadapi tantangan besar untuk mencapai fasilitas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur dasar yang buruk dapat mengancam keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, kerusakan jalan juga berdampak pada sektor pertanian, yang merupakan sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Wae Codi. Jalan usaha tani yang rusak menghambat distribusi hasil pertanian ke pasar, sehingga mengurangi pendapatan petani dan memperlambat pertumbuhan ekonomi lokal. Kondisi ini mencerminkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat pedesaan.

DPRD Kabupaten Manggarai telah mendesak Dinas PUPR untuk segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak di wilayah Cibal Barat, termasuk di Desa Wae Codi. Namun, hingga saat ini, perbaikan yang signifikan belum terealisasi, dan masyarakat masih harus menghadapi kondisi jalan yang memprihatinkan.

Situasi ini menuntut perhatian serius dari pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan konkret dalam memperbaiki infrastruktur jalan di Desa Wae Codi dan wilayah sekitarnya. Perbaikan jalan tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Pemerintah daerah juga perlu mengadopsi pendekatan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. Hal ini akan memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya memenuhi standar teknis, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dalam jangka panjang, investasi dalam infrastruktur dasar seperti jalan akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, produktivitas ekonomi, dan stabilitas sosial. Oleh karena itu, perbaikan jalan di Desa Wae Codi harus menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah.

Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat antara semua pemangku kepentingan, kita dapat mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan, yang tidak hanya terfokus pada pusat kota, tetapi juga menjangkau daerah-daerah terpencil seperti Wae Codi.

Sudah saatnya pemerintah daerah menunjukkan kepedulian dan tanggung jawabnya terhadap masyarakat pedesaan dengan memberikan perhatian yang serius terhadap perbaikan infrastruktur dasar, demi tercapainya kesejahteraan yang merata bagi seluruh warga.

Sumber:

1.https://jayapura.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-2769274894/akses-jalan-menuju-puskesmas-wae-co di-manggarai-rusak-parah-warga-cibal-barat-berharap-pemerintah-perbaiki

2.https://komodoindonesiapost.com/2025/03/17/dprd-manggarai-desak-pupr-perbaiki-jalan-putus-di-ci bal-barat

3.https://gardantt.id/dana-desa-2025-di-kabupaten-manggarai-capai-rp1233-miliar-berikut-rinciannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Media Sembilan
Hallo Kakak!