“Darurat Seks Bebas di Kalangan Remaja, Mahasiswa Unpam Geruduk Sekolah: “Kami Tak Mau Generasi Bangsa Hancur di Tangan Pergaulan Bebas!”

Oleh: kelas 06HUKM003

Tangerang Selatan,  — Ancaman seks bebas di kalangan remaja kini ibarat bom waktu. Di balik layar gawai dan unggahan media sosial, tak sedikit pelajar yang terjebak dalam pusaran pergaulan bebas, minim edukasi, dan rentan terpapar konten seksual tanpa batas. Fenomena ini kian mencemaskan, bukan hanya karena berdampak pada kesehatan dan psikologis remaja, tetapi juga membawa konsekuensi hukum yang tak main-main.

Melihat situasi yang makin mengkhawatirkan, sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) dari Program Studi Ilmu Hukum, kelas 06HUKM003, turun tangan. Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertema “Membangun Kesadaran Hukum dan Kesehatan: Pencegahan Seks Bebas di Kalangan Remaja”, mereka mendatangi SMK Putra Pertiwi, Pamulang, pada Rabu (24/4/2025) untuk menggelar aksi edukatif yang menggugah.

Puluhan siswa kelas X dan XI menjadi peserta utama dalam kegiatan ini. Mereka diajak tidak hanya memahami bahaya seks bebas, tetapi juga membongkar mitos, membedah risiko, dan menyadari betapa mahalnya masa depan yang bisa hilang hanya karena satu keputusan keliru.

Buka-bukaan soal Seks: Bukan Tabu, tapi Tanggung Jawab

Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi yang lugas dan tak menghindar dari hal-hal sensitif. Mahasiswa Unpam menjelaskan secara gamblang soal pengertian seks bebas, penyebabnya, hingga risiko yang mengintai: penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, trauma psikologis, hingga jerat hukum berdasarkan UU TPKS dan UU Perlindungan Anak.

“Selama ini topik seks bebas dianggap tabu. Justru karena tabu, remaja mencari tahu sendiri dari sumber yang belum tentu benar. Inilah celah yang membuat banyak dari mereka terjebak,” ujar salah satu mahasiswa pemateri.

Diskusi Panas, Siswa Melek Hukum dan Moral

Tak hanya menyimak, para siswa pun diajak aktif berdiskusi. Suasana kelas menjadi hidup. Beberapa siswa bahkan mengungkap kebingungannya selama ini dalam menyikapi pergaulan lawan jenis. Di sinilah peran edukasi menjadi penting—bukan melarang tanpa alasan, tetapi membekali remaja agar tahu batas dan tahu akibat.

“Biasanya cuma dengar dari teman atau lihat dari internet. Hari ini kami tahu bahwa ada hukum yang mengatur, dan dampaknya bisa berat,” ujar seorang siswa kelas XI.

Sesi kuis edukatif yang disiapkan panitia turut memperkuat pemahaman siswa. Hadiah sederhana menjadi pemantik semangat, namun yang lebih berharga adalah tumbuhnya kesadaran kritis.

Generasi Penerus Bangsa Tak Boleh Tumbang karena Nafsu Sesaat

Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi seksual bukan sekadar urusan biologis, melainkan bagian dari pembentukan karakter dan perlindungan masa depan remaja. Dampaknya terasa nyata: para siswa mengaku lebih memahami pentingnya menjaga diri, memilih lingkungan yang positif, dan berpikir panjang sebelum mengambil keputusan.

“Sekarang saya paham kenapa menjaga pergaulan itu penting. Bukan cuma soal norma, tapi juga soal hukum dan masa depan,” ujar seorang siswi dengan ekspresi serius.

Ketua tim PKM menegaskan bahwa remaja Indonesia perlu dibekali tidak hanya dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga kesadaran moral dan hukum. “Kami ingin mereka tumbuh jadi generasi sehat, kuat, dan tahan uji. Bukan generasi yang mudah roboh karena pergaulan bebas,” tegasnya.

Edukasi Seksual Bukan Sekadar Wacana, Tapi Jalan Penyelamatan Bangsa

Guru pendamping dari SMK Putra Pertiwi menyambut baik kegiatan ini dan berharap kerja sama serupa bisa dilakukan secara berkelanjutan. “Remaja hari ini hidup dalam realitas digital yang berbeda. Mereka butuh edukasi yang tidak menghakimi, tapi membimbing,” ujarnya.

Mahasiswa Unpam membuktikan bahwa kampus tak hanya tempat belajar teori, tetapi juga ruang pengabdian. Lewat edukasi yang ilmiah dan humanis, mereka menunjukkan kepedulian terhadap arah bangsa.

“Kami tidak ingin melihat bangsa ini tumbang karena generasinya hancur secara moral. Inilah langkah kecil kami untuk menyelamatkan masa depan mereka,” tutup salah satu mahasiswa dengan tegas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Media Sembilan
Hallo Kakak!