Digitalisasi Manajemen Data Pasien: Aplikasi Android untuk Klinik Bidan Nani Herawati

Tangerang Selatan, 8 Juni 2025 — Upaya digitalisasi layanan kesehatan di tingkat mikro kembali menunjukkan kemajuan berarti. Melalui program Kerja Praktik (KP) yang dilaksanakan dari 8 April hingga 8 Juni 2025, sebuah sistem informasi berbasis Android berhasil dirancang untuk memudahkan manajemen data pasien di Klinik Praktek Mandiri Bidan Nani Herawati. Inisiatif ini bukan hanya berkontribusi pada efisiensi kerja klinik, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam adopsi teknologi di layanan kesehatan primer.

Siapa yang Terlibat?

Pemilik sekaligus praktisi utama di Klinik Praktek Mandiri tersebut, Ibu Bdn. Nani Herawati, Str.Keb., menjadi mitra aktif dalam pengembangan aplikasi. Beliau menyampaikan kebutuhan langsung berdasarkan pengalaman praktik sehari-hari, termasuk kendala dalam pencatatan data pasien, riwayat pemeriksaan, hingga pengelolaan kunjungan yang selama ini masih dilakukan secara manual.

Apa yang Dikembangkan?

Sistem informasi yang dikembangkan berupa aplikasi Android, yang dirancang dengan berbagai fitur utama:

  1. Login Admin, yang memberikan akses eksklusif kepada petugas klinik.
  2. Input Data Pasien, termasuk identitas lengkap dan catatan medis.
  3. Pencatatan Pemeriksaan, yang mencatat setiap hasil pemeriksaan dan tindakan medis.
  4. Pengelolaan Kunjungan, memudahkan pencatatan kunjungan dan rawat inap pasien.

Aplikasi ini dirancang dengan tampilan modern dan intuitif menggunakan Jetpack Compose, sehingga nyaman digunakan bahkan bagi pengguna yang tidak terlalu familiar dengan teknologi.

Kapan dan Di Mana Proyek Ini Berlangsung?

Proyek ini dimulai pada 8 April dan berakhir pada 8 Juni 2025, bertempat langsung di Klinik Praktek Mandiri Bidan Nani Herawati yang berlokasi di Tangerang Selatan. Mahasiswa kerja praktik yang mengembangkan aplikasi ini melakukan pengamatan dan diskusi rutin bersama bidan untuk menyesuaikan fitur-fitur dengan kebutuhan operasional di lapangan.

Mengapa Inovasi Ini Diperlukan?

Kebutuhan akan sistem manajemen data pasien yang cepat, akurat, dan mudah diakses menjadi sangat krusial di era digital. Klinik dengan skala layanan kecil seperti milik Ibu Nani Herawati sering kali terkendala oleh keterbatasan sistem dan sumber daya. Pencatatan manual berisiko tinggi terhadap kehilangan data, keterlambatan layanan, hingga kesalahan medis.

Dengan adanya sistem digital berbasis Android, petugas klinik dapat langsung mencatat dan mengakses informasi pasien melalui perangkat mobile, menghemat waktu, dan meningkatkan akurasi data.

Bagaimana Proses Pengembangannya?

Aplikasi ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Kotlin dan antarmuka berbasis Jetpack Compose dalam Android Studio, yang memungkinkan tampilan interaktif dan mudah dikustomisasi. Untuk menyimpan data secara lokal, digunakan Room Database, yang memudahkan integrasi dan manajemen data tanpa memerlukan koneksi internet.

Pengembangan dilakukan secara modular, dengan memisahkan fungsi utama aplikasi: input data pasien, tampilan daftar pasien, manajemen rawat inap, dan fitur keamanan login. Pendekatan ini memudahkan proses debugging serta memungkinkan pengembangan lebih lanjut di masa depan.

Setiap fitur diuji secara bertahap bersama Bidan Nani Herawati. Proses uji coba dilakukan pada skenario nyata untuk memastikan aplikasi dapat digunakan dalam alur kerja klinik yang sebenarnya.

Dampak dan Harapan ke Depan

Adopsi aplikasi ini secara penuh diharapkan mampu mengubah cara kerja klinik secara signifikan. Proses pencatatan menjadi lebih efisien dan rapi, riwayat medis pasien tersimpan dengan baik, dan kunjungan pasien dapat dikelola tanpa tumpang tindih.

Lebih dari itu, penggunaan aplikasi ini dapat menjadi contoh bahwa digitalisasi layanan kesehatan tidak harus dimulai dari rumah sakit besar. Klinik kecil pun bisa melangkah maju jika memiliki dukungan teknologi dan kemauan berinovasi.

Ke depannya, aplikasi ini dapat ditingkatkan dengan fitur tambahan seperti pencadangan data otomatis ke cloud, integrasi notifikasi kunjungan melalui WhatsApp, serta statistik layanan untuk evaluasi kinerja klinik.

Melalui kerja praktik ini, kolaborasi antara dunia pendidikan dan layanan kesehatan terbukti mampu memberikan solusi nyata atas tantangan digitalisasi. Proyek ini juga menunjukkan bahwa pengembangan aplikasi tidak hanya berbasis pada teknologi canggih, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna dan keberanian untuk berubah.


Artikel ini disusun berdasarkan laporan kerja praktik, observasi langsung, serta wawancara dengan pihak klinik. Diharapkan menjadi inspirasi bagi pengembangan layanan digital lainnya di sektor kesehatan primer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Media Sembilan
Hallo Kakak!